Pages

Rabu, 11 Mei 2011

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERSIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN DI XXXX

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Kematian ibu adalah kematian perempuan selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah persalinan dari setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh kehamilan atau penanganannya tapi bukan karena kecelakaan. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia hingga kini masih tinggi, 262/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Semarang, angka kematian ibu pada tahun 2006 mencapai 126,6 per 100.000 kelahiran hidup. Ini merupakan angka tertinggi dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir sejak 2001 (cakrawala, 2008).
Derajat kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya tingkat angka kematian ibu dan kematian perinatal. Untuk itu diperlukan perhatian yang serius dari berbagai pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi. Tingginya tingkat angka kematian ibu dan angka kematian perinatal tidak dapat dipisahkan dari profil wanita Indonesia. Pembangunan dibidang kesehatan telah berhasil meningkatkan angka harapan hidup wanita dari 54,0 tahun pada tahun 1976 menjadi 64,4 pada tahun 1993 (Depkes.RI, 1998).
Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi pada saat sekitar persalinan kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah mengupayakan agar :
1. Setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan.
2. Pelayanan obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil (Saifuddin, 2001).
Untuk itu, bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya mempercepat penurunan AKI yaitu diperlukan suatu usaha yang salah satunya adalah pelayanan antenatal atau Antenatal Care (ANC). Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan. Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Bila saat persalinan ditemukan adanya komplikasi obstetri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan yang dibutuhkan menjelang persalinan, maka ibu tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dan tepat waktu sehingga terjadi tiga keterlambatan dalam rujukan, yaitu:
1. Keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk merujuk, karena ketidakmampuan ibu / keluarga untuk mengenali tanda bahaya, ketidaktahuan kemana mencari pertolongan, faktor budaya, keputusan tergantung pada suami, ketakutan akan biaya yang perlu dibayar untuk transportasi dan perawatan di rumah sakit, serta ketidakpercayaan akan kualitas pelayanan kesehatan.
2. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jarak, ketersediaan dan efisiensi sarana transportasi, serta biaya.
3. Keterlambatan dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jumlah dan keterampilan tenaga kesehatan, ketersediaan alat, obat, transfusi darah dan bahan habis pakai, manajemen serta kondisi fasilitas kesehatan.
Dengan persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan,diharapkan dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimna ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu ( Depkes. RI, 2002 )
Dari prasurvey yang penulis lakukan di Puskesmas xxx pada bulan April 2011 terdapat 30 orang ibu primigravida diperoleh data bahwa terdapat 37,12% orang primigravida memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang persiapan menjelang persalinan mengenai persiapan persalinan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut pengetahuan dan sikap primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di Puskesmas xxx.

1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : “Diperoleh data bahwa terdapat 37,12% orang primigravida dari 30 orang ibu primigravida memiliki pengetahuan kurang baik mengenai persiapan menghadapi persalinan”

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitan ini adalah : “ Bagaimanakah pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan menghadapi persalinan di puskesmas xxx tahun 2011 ?“

1.4 Tujuan Penelitan
1.4.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah diperolehnya data tentang pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan menghadapi persalinan di puskesmast tahun 2011.

1.4.2 Tujuan Khusus
Dengan memperhatikan masalah dan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan menghadapi persalinan di Puskesmas tahun 2011.
b. Untuk mengetahui sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan di Puskesmas tahun 2011.

1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.5.1 Instansi Tempat Penelitian
Diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan terhadap peningkatan pelaksanaan program KIA khususnya Antenatal Care (ANC) di Puskesmas xxx.
1.5.2 Ibu Primigravida
Diharapkan ibu primigravida dapat secara rutin memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan agar mendapatkan informasi tentang persiapan yang dibutuhkan dalam menghadapi persalinan.
1.5.3 Instansi Pendidikan
a. Sebagai bahan evaluasi terhadap teori tentang KIA yang telah diberikan kepada mahasiswi didik selama mengikuti perkuliahan di Akedemi Kebidanan xxxx.
b. Sebagai sumber bahan bacaan dan referensi bagi perpustakaan di institusi pendidikan.
1.5.4 Peneliti
Peneliti dapat mengetahui dengan jelas tentang pengetahuan dan sikap ibu primigravida tentang persiapan menjelang persalinan, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu kebidanan, serta sebagai penerapan ilmu yang telah didapat selama ini.

1.5.5 Peneliti Lain
Dapat dijadikan bahan perbandingan dan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian ditempat lain yang berkaitan dengan penelitian ini.