Pages

Selasa, 24 Mei 2011

PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP INFEKSI TOXOPLASMA DI KLINIK XXX XXX XXX

KTI NEW SEGERA HUBUNGI jika berminat bisa hubungi habib : 085 741 504 438


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Toxoplasma gondii adalah sejenis parasit yang terdapat pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia dan menyebabkan penyakit yang dikenal dengan nama toxoplasmosis. Indonesia sebagai negara tropik merupakan tempat yang sesuai untuk perkembangan parasit tersebut, ditambah beberapa kondisi yang dapat menunjang perkembangan parasit ini adalah sanitasi lingkungan dan banyaknya sumber penularan terutama kucing dan sebangsanya (Felidae, Adyatma, 1980 : 1990).
Selama ini toxoplasma dianggap hanya diderita oleh wanita hamil, pada hal siapa saja bisa terkena dan terjangkit penyakit ini. Menurut Hendri (2008) diperkirakan 30-60% penduduk dunia terinfeksi toxoplasma gondii. Sekitar 30% penduduk Amerika Serikat positif terhadap pemeriksaan serologis, yang menunjukkan pernah terinfeksi pada suatu saat dalam masa hidupnya (Levin, 1990) dan lebih dari 45% wanita berusia produktif (20-39 tahun) terpapar parasit itu, meski sebagian dari mereka sudah imun.

Di Indonesia angka kejadiannya (ditunjukkan dengan adanya zat anti Toxoplasma gondii) pada manusia adalah 2-63%, pada kucing 35-75%, babi 11-36%, kambing 11-61%, anjing 75%, dan pada ternak lain kurang dari 10% (Ganda Husada, 1995). Adanya agen penyakit toxoplasma di Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Toxoplasma pada kucing maupun hewan ternak dan bahkan hewan liar merupakan sumber penularan pada manusia.
Menurut Gilbert (2001) dalam Indrawati (2002) bahwa ibu hamil yang menderita toxoplasma 25% akan menularkan ke janinnya. Penularan toxoplasma kongenital terjadi apabila infeksi pada saat gestasi dan menyebabkan abortus pada trimester pertama kehamilan (Smith dan Rebuck, 2001).
Menurut Widjanarko (2009), resiko penularan terhadap janin pada trimester pertama adalah 15%, pada trimester kedua 25% dan pada trimester ketiga 65%. Namun derajat infeksi terhadap janin paling besar adalah bila infeksi terjadi pada trimester pertama. Sekitar 75% kasus yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala saat persalinan namun 25-50% bayi yang dilahirkan akan mengalami hidrosefalus, korioretinitis, mikrosefali, mikroptalmia, hepatosplenomegali, klasifikasi serebral, adepati, konvulsi dan perkembangan mental terganggu. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pencegahan terhadap infeksi toxoplasma gondii perlu dilakukan terutama bagi wanita yang ingin hamil sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang infeksi toxoplasma.
Pada tahun 1974, dimulai pemeriksaan toxoplasma pada manusia di Surabaya. Hasil pemeriksaan 573 serta orang sehat yang terdiri atas 440 orang pendonor darah sukarela dan 133 lainnya terdiri atas siswa, teknisi, pegawai kantor, laboran, dan anak-anak dari laboran. Satu anak (7 %) dari 14 anak umur 1-9 tahun yang diperiksa ternyata positif. Prevalensi antibodi positif toxoplasma laki-laki lebih tinggi daripada wanita pada kelompok umur di bawah 40 tahun tetapi tidak ada perbedaan keduanya pada kelompok umur 40-49 tahun.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap infeksi toxoplasma di Klinik XXX Tahun 2010.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap infeksi toxoplasma di Klinik XXXX.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil pengertian, cara penularan, tanda dan gejala serta pencegahan infeksi toxoplasma di Klinik XXXX berdasarkan pengertian.
D. Manfaat Penelitian
1. Praktek Kebidanan
Sebagai masukan atau informasi dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil terhadap infeksi toxoplasma.
2. Institusi Pendidikan
Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi mahasiswa D-IV Bidan pendidik khususnya yang berkaitan dengan infeksi toxoplasma.
3. Bagi Penelitian Kebidanan
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi pada penelitian berikutnya tentang infeksi toxoplasma.